Orang Desa: Sebuah Cerpen
![Image](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWNnEH659Cmc19XGpGQojxRm8xaAJkuWTXHnlg1ZEZVF8OrAJm4XVLpPEIeiICOObUKUe-67EOdBBsaCFz0_dUiIXltJLhvTS2-TGE277cwRKIMpnm6yWd8YKWExDbk-IKx8kwSTXp_Nc/s320/000039.jpg)
Oleh: Bhakti Nugroho Tepat satu minggu setelah kelulusannya, Seto mendapat sebuah pesan dari keluarga di gawainya; sebuah pesan yang cukup mengejutkan baginya mengingat pembicaraan ini tidak pernah muncul dipermukaan sebelumnya. Bahkan ketika orang tuanya datang ke wisudanya, hal ini tidak pernah dibahas. Sama sekali, namun, jujur saja, ia sudah lama meramal hal ini akan terjadi. Ia hendak dijodohkan. Keputusan sudah dibuat di desa antara kedua belah pihak keluarga. Di dalam kamar kosannya yang sangat sederhana, hanya berukuran beberapa jenkal saja, hanya cukup untuk sholat dan belajar, ia mulai termenung bertanya-tanya. Buku-bukunya berserakan, beberapa dari tumpukan buku ini bahkan sudah ia dijual atau beberapa lagi ia akan diberikan ke adik-adik angkatannya. Dia sudah siap pindah, mungkin memulai langkah baru tapi tidak tahu hendak kemana, dan mau apa. Pesan digawainya ini membuat ia berfikir sesuatu. Sepertinya kelulusan kuliahnya bukan hanya sebuah tanda berhentinya masa ...